Sabtu, 15 September 2012

Putri kardus



        Hari ini udara berhembus dingin. Mentari tertunda menampakan cahayanya. Piranti lunak komponen jelagah mayang. Dari atas awan sana barusan terlihat seorang melayang bagai burung candra dimuka.
Kabar-kabar terakir yg ku dengar? Seorang telah menobatkan diri jadi seorang dewa harta! Ia juga mendapat julukan yg nggak bisa di rangkai apa maunya. 'Sakkarep ku'. Nama yg luar biasa, entah maksudnya.

      Raja geledex merentangkan sayapnya. Sang Putri kardus terlelap di emperan jelagah mayang. Dia terpilu hati. Hanya seorang diri berpetualang dalam rasa pahitnya madu dunia. Para bidadari dan raja-raja lintasan dunia berlalu lalang tak acuh. Mereka sepertinya suda kehilangan rasa getir seperti yang di rasakan sang putri kardus.

     Kemana kah kalian! Mana jiwa suci kalian! Yang berjuluk 'sak karepku' pun hadir dari jelagah dunia surga. Ia berhiba, sang putri kardus pun di sambutnya, ia di bawahnya mengudara dari lintasan dunia.
Putri kardus! Engkau lah yang akan meneruskan sejarah dunia dalam selendang harapan dan asah. Tapakanlah kesucian hati dan jiwamu. Raihlah kenikmatan dunia yang telah mencampakan mu dulu. Sekarang kau adalah pewaris sah dari sang dewa harta dunia. Baliklah dan hinalah mereka yang telah mendera hatimu dulu. Jangan kau malu pada mereka. Sekarang kau seorang penguasa dunia...
 
     Putri kardus mimpi dan harapan mu...!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar