Kamis, 08 November 2012

Mencari pekerjaan



     Pada suatu hari di sebuah negara, seorang lelaki sedang mengunjungi temannya yang telah terpilih menjadi seorang ketua dewan.
 
  Laki-laki itu pun memohon pada temannya itu. "Aku membutuhkan pertolonganmu teman, untuk mendapat pekerjaan, tetapi aku tidak lulus SMA," kata lelaki itu.
 
"Apakah engkau seorang anggota partai ?" tanya ketua dewan tersebut.
 
"Ya! Tentu saja."
 
"Oke. Engkau bisa jadi anggota dewan, gajimu 30 juta sebulan."
 
"Jangan berikan aku jabatan sepenting itu," kata lelaki tersebut.
 
"Baiklah kalau begitu. Kau akan aku tunjuk menjadi direktor perusahaan negara, gajimu 20 juta sebulah," lanjut sang ketua dewan.
 
"Itu masih terlalu penting untukku. Tolong carikan yang lain!" kata lanjut lelaki itu lagi.
 
"Em...! Baiklah. Kau akan ku angkat menjadi kepala bagian dan statusmu jadi pegawai negeri dengan gaji 15 juta sebulan." ketua dewan itu pun mengisap cerutunya.
 
"Wah...! Itu masih terlalu tinggi buat aku? Mungkin engkau bisa mengangkatku menjadi seorang tukang ketik saja di kelurahan dengan gaji 500 ribu perbulan," kata lelaki itu sepenu harap.
 
"Wah... Tidak bisa itu...!!!" kata ketua dewan itu dengan muka serius. "Untuk menjadi seorang tukang ketik di kelurahan. minimal engkau harus punya ijasah S1 !"
 
"Ha...???"
 
Humoria. Palangka ekspres, sabtu 2 juni 2012 . Halaman 17.

 

Inpeksi personalia



Suatu pagi, kepala personalia di salah satu perusahaan. Ingin menguji kejujuran pegawai baru di perusahaan tersebut.
 
"Kalau kamu mau bekerja di sini, anak muda!" kata Kepala personalia. "Kamu harus selalu menjaga kebersihan di perusahaan ini. Apakah tadi kamu membersikan sepatumu di keset sebelum memasuki kantor ini?"
 
"Oh! Suda, pak."
 
"Dan satu lagi yang kamu harus tau. Kami juga sangat menghargai kejujuran! Di pintu depan kantor ini. Harap kau ketahui anak muda, tidak perna ada keset kaki!"
 
"Maaf pak...!"
 
    Humoria. Palangka ekspres, sabtu 2 juni 2012 . Halaman 17.
 

Perbedaan bos dengan pemimpin



Seorang boss memperkerjakan bawahannya, tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka.
 
Seorang boss mengandalkan kekuasaannya, tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.
 
Seorang boss menimbulkan ketakutan, tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.
 
Seorang boss mengatakan AKU, tetapi seorang pemimpin mengatakan KITA.
 
Seorang boss menunjukan siapa yang bersalah, tetapi seorang pemimpin menunjukan apa yang salah.
 
Seorang boss tahu bagaimana sesuatu di kerjakannya, tetapi seorang pemimpin menunjukan bagaimana mengerjakannya.
 
Seorang boss menuntut rasa hormat, tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.
 
Seorang boss berkata, PERGI, tetapi seorang pemimpin berkata, MARI KITA PERGI.
 
      Humoria. Palangka ekspres, sabtu 2 juni 2012 . Halaman 17.