Selasa, 02 Oktober 2012

Kursi panas



    Kursi itu terbuat dari kayu bekas penyangga pondasi sebuah rumah sakit jiwa di ibu kota istana. Kayu itu sekarang telah di sulap menjadi sebuah mebel mengkilap dengan berbagai sambungan, corak dan ukiran. Kursi itu pun terpajang dan sekarang menjadi sebuah primadona di sentra mebel 'Istana cermin'.
 
    Kursi itu mendekap dinginnya suasana. Dan mengandai sebuah pantat bersahaja. Di akhir massa, di ujung waktu. Sang primadona pun tersambut. Ia di pilih menjadi kursi panas di istana negara.
 
    Sang jendral gaga memandanginya dengan muka garangnya. Sang putri cantik berkerudung merah mendulit ke seksiannya. Sang hartawan senang akan ke kokohannya. Dan sang pak yai tak acu pada kursi itu, tapi ia suka dengan keberadaannya.
 
    Empat calon pejabat istana, beranikah kalian menunjukan taring demi kemakmuran bangsanya? Untuk negara ini, si kursi panas itu pun berani di nodai. Asalkan taring dari pantat mereka bisa menancapkan kemakmuran untukmu bangsa dan negaranya.
 
   Hidup si kursi panas tak bernoda buat bangsa...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar