Selasa, 03 April 2012

Dia cinta ku

     Dia adalah putri semata wayang dari seorang saudagar kaya di kampungku. Ayahnya Dia adalah seorang yg sangat terhormat dan terpandang. Beliau juga di kenal sebagai orang berjiwa sosial. h
 
      Namanya Dia. Wajahnya cantik dan imut. Rambutnya panjang hitam mempesona. Farasnya pun cantik. Bodynya seksi, menggairakan. Cara berbusananya pun modern sekali. Sifatnya anggun, ia juga baik hati.
Dia. Beberapa kali hadir dalam lamunanku. Keseksian dan kecantikannya tak bisa ku lupakan semenjak pertamaku memancarkan bola di dadanya.
 
     Dia seperti tela mantrai hatiku. Dan aku di buatnya memikirkan nya terus. Dia seperti bidadari surga di mataku.
 
Dia. Ku perna berhayal dan mengandai2. "Maukah Dinda bersanding dengan kakanda," Ku rasa itu tak mungkin! Aku bukan pemuda tampan dan juga tak kaya. Dan aku tak berani berhayal lebih dari itu.
 
      Hari ini! Hari yg tak perna aku mengirah. Sang saudagar itu, ayahnya Dia. Datang padaku dan berkata.
"Assalam muallaikum. Maukah kau jadi menantuku?" dia berkata tiba2.
 
     Dunia sepertinya sedang runtuh. Aku tak percaya mendengar kata2nya. Aku terdiam seperti nyawa ku sedang piknik. Mulutku terkunci. Pandanganku hampa. Otak ku mampet. Kata2 itu bukan tipuan. Aku jelas mendengarnya.
 
     "Ya suda! Tak usah di jawab sekarang. Kalau kau suda menetapkan jawabannya. Segera sampaikan langsung pada Dia. Dia akan menerimanya dengan senang...!"
 
      Aku girang. Tubuhku lemas. Dan aku tiba2 terjungkal tak berdaya. Malamnya aku pun shalat tahajjud beberapa kali untuk memantapkan hati. Paginya ku pergi ke dermaga. Ku duduk di situ, termenung. ku hirup udara dingin pagi ini. Ku berpikir sejenak dan aku pun teriak.
 
      "Aku mau!"
 
     Hatiku berbunga. Jiwaku riang. Aku senang. Ku bahagia. Tapi kenapa dia maunya sama aku? Aku kan tak tampan. Apa ini yg di sebut jodoh dari Sang Illahi.
 
  Diya.
 Cantik alami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar