Selasa, 03 April 2012

Dia yang ku mau



Cinta Dia
   Waktu kembali berdetak. Angin pagi suda memulai menyeruak dingin. Cicitan burung terdengar merdu. Pagi pun datang.
 
   Di sini di ujung dermaga. Aku sendirian. Ku duduk disini melamun memikirkan sesuatu.
 
    Beberapa waktu lalu. Seorang datang padaku. Orang itu menginginkan aku jadi menantunya.
 
   Aku tak menolak tapi, bingung aku harus jawab apa. Ini sungguh mendadak. Usiaku pun suda tak muda lagi. Dan suda waktunya aku menikah.
 
   Tawaran itu di ajukan oleh orang yg terpandang di desaku. Dan si Dia yg cantik itu adalah putri semata wayangnya. Dia memang cantik aku perna melihatnya.
 
    Aku bimbang pada diriku sendiri. Wajahku tak tampan bila di banding2kan dengan teman2ku. Aku juga tak sebaik sahabatku yg dari pesantren itu.
 
    Kenapa dia memilih aku. Wajahku terlihat kotak. Rambutku gondrong kemerahan. Aku juga bukanlah pemuda kaya.
 
    Mengenai diriku. Alhamdulillah. Aku memiliki pekerjaan walau gaji kecil. Aku masih tinggal bersama orang tua. Tabungan ku juga lumayan. Aku tak memiliki mobil maupun motor. Aku hanya memiliki kehidup sederhana.
 
    Kalau pun Dia adalah jodohku. Ku harap dia setia padaku. Manut pada printahku. Hormati aku. Hargai aku. Ku bahagia dia jadi milikku.
 
Mawada wahrokma.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar